ADA PINTU DI JENDELA
Oleh : Oesman Doank
ENAM PULUH DELAPAN
Sumirah hanya tak ingin menjadi
seseorang yang mengungkap borok dan kebobrokan mental adik iparnya. Selain karena
ia sangat iba pada na sib adiknya, juga tak ingin ia dituding sebagai penyebab,
dicopot dan dikeluarkannya Junaedi dari jabatan dan dari perusahaan
Hanya, Sumirah, sangat kuatir jika
Junaedi tetap bercokol. Terlebih, ia sudah merasa sebagai adik ipar dari pak
Sadewa, dan ia sama sekali tak merasa almarhum suaminya sedang mempertim
bangkan untuk memecatnya. Dan setelah pak Sadewa tiada, bukan tak mungkin bila
Junaedi bertindak lebih jauh. Jika dia merasa semakin leluasa memantapkan cengkramannya,
tentu saja akan merepotkan.
Jika hal ini dibiarkan, Sumirah yakin,
perusahaan yang dibangun dan dikembang kan oleh suaminya dengan susah payah,
akan hancur meski kondisi perusahaan saat ini makin berpeluang untuk terus berkembang.
Oooooo
JIKA yang dikuatirkan Sumirah jadi
kenyataan, sulit bagi Sumirah untuk menghindar dari rasa bersalah, terlebih
bila Sumirah tak bicara pada Bondan agar sebagai ahli waris anak tirinya segera
melakukan hal yang diperlukan, agar sepeninggal almarhum tak terjadi bencana yang melanda. Setidaknya, jika
perusahaan bangkrut karena ulah Junaedi, dirinya tak hanya merasa bersalah. Tapi, juga merasa sebagai penyebab
karena dialah yang meminta pak Sadewa agar membantu Junaedi.
Hanya. Sumirah tak bisa memaksa
Bondan, ketika Sumirah mencoba mendesak agar Bondan segera bertindak, anak
tirinya malah meminta agar Sumirah tidak perlu memikirkan masalah di perusahaan
karena Bondan akan mengambil alih kendali dan dia akan bertindak tegas,
tanpa mempecundangi Junaedi, kecuali
yang bersangkutan tidak mau menyadari kalau Bondan lebih berhak mengendalikan
perusahaan dan kapanpun dapat memecat Junaedi, jika memang Junaedi lebih ingin
dipecat timbang memperbaiki prilaku dan kinerjanya.
Sumirah bukan tidak merasa
tenang. Juga bukan tidak percaya kalau Bondan akan mampu mengatasi masalah yang
menurut Sumirah sangat berat. Hanya, Sumirah tetap menyimpan kekuatiran, karena
jika Junaedi tak bersedia kompromi dengan Bondan, tentu akan muncul konflik.
Jika hal yang tak dikendaki terjadi, apa yang dapat dilakukan oleh Sumirah?
“ Yaa Tuhan, berilah kemudahan pada putra
hamba agar dia mampu mengatasi masalah yang selama ini belum pernah dihadapinya”
Sumirah yang berharap Bondan dapat
mengatasi masalah berat yang akan dihadapinya, tak akan putus mendoakan agar
putra suaminya yang ternyata sangat dewasa, simpatik, tak mengalami hal yang
tak diinginkan.
0 komentar:
Posting Komentar