ARTI KEMENANGAN
Oleh : Oesman Doank
SIAPA yang nggak heran, kalau seabis
Lebaran, Markum tampil beda. Bukan dari tampilan pakaiannya. Juga bukan dari
tampilan rumahnya. Markum terasa sangat beda, karena doski nyang sebelonnya
dikenal dan diberi gelar Rapel alias Raja Pelit, pasca Lebaran justeru
memperlihatkan kedermawanan.
Perubahannya, memang sangat mengagetkan para
tetangga
Hanya, Markum gak peduli.
Makanya, saat Markum mendengar dirinya
dibilang hanya bakal berubah sesaat,
sama sekali tak menggubris. Malah, saat ia mendengar omongan tetangga
sebelah rumah yang bilang hanya sekedar pengen pamer, Markum menutup telinga
“Mereka mau omong apa, silahkan. Yang jelas,
sekarang gue tau ape nyang mesti gue kerjain, setelah melewati Ramadhan dengan
selamet,”jawab Markum dalam ati
Makanya,Markum gak Cuma nyetop pemulung yang
lewat rumahnya. Tapi juga ia mulai mendata para pemulung yang hampir setiap
hari dia beri nasi bungkus, masakan isterinya.
“ Memangnya bapak pengen tau nama nama dan
berapa banyak jumlah pemulung yang ada di daerah sini,” Tanya Jono,pemulung
yang diminta oleh Markum untuk mencatat nama nama rekannya
“Kalau mas Jono percaya, itulah yang saya
inginkan . Hanya, jangan sampai merepotkan. Artinya, jangan sampai gara gara
memenuhi permintaan saya mas Jono lantas tidak melaksanakan tugas,” kata
Markum.
Minggu depannya, Jono yang sudah
menyampaikan daftar nama rekan pemulung, tentu kaget saat Markum memanggil dan
meminta agar Jono membawa teman temannya ke rumah setiap Jum’at pagi
“ Untuk keperluan apa, pak?” Tanya Jono
“Yaa.. hanya untuk kumpul dan menikmati
sarapan pagi bersama. Hanya, setelah sarapan bareng, kalian mesti bersedia
ngobrol bareng bersama saya, dan jelang shalat Jumat kita bersama sama pergi ke
mesjid. “
“Tapi, pak?” Jono kayak keberatan
Hanya, Markum segera menjelaskan, Kata dia,
intinya, Markum meminta agar pemulung yang terdaftar, tiap hari jumat tak perlu
melaksanakan tugas. Konsekwensinya, ditanggung oleh Markum. Maksudnya, selain
sarapan dan makan siang bareng, Markum juga akan mengganti penghasilan setiap
pemulung di hari Jumat.
“Ini serius, pak?” Tanya Jono yang akhirnya
berbalik riang.
“ Kalau tidak serius, buat apa saya manggil
dan ngobrol sama kamu,” kata Markum, sambil berpesan agar esoknya, Jono dengan
seorang atau dua orang rekannya kembali dating untuk mengambil sarung, baju
koko dan kopiah untuk dibagikan ke seluruh rekannya yang terdaftar.
Setelah beberapa kali berkumpul dengan
pemulung di rumahnya, para tetangga mulai memandang dengan apresiasi yang
berbeda.
“ Lhooo… pak Markum itu, kan tak lagi bekerja setelah di PHK. Kenapa
dia bisa berbuat seperti itu?” Ujar seorang tetangga
“ Jangan…jangan… dia di PHK karena makan uang
perusahaan dan sekarang uang itu digunakan
untuk sedekah,” tanggap tetangga lainnya
Markum bukan tidak mendengar orang
membicarakan dirinya dan yang diungkap oleh mereka tetap bersikap negatif.
Namun, Markum tetap tidak menggubris. Juga tetap tak ingin menjelaskan atau
mengkonfirmasi. Sebab, Markum makin yakin, hanya ALLAH Subhanallah Taala yang
tahu apa yang setelah Ramadhan dia perbuat.
Dan hanya Allah Rabbul Alamin yang adil
dalam menilai hambanya.
0 komentar:
Posting Komentar