oleh : Oesman Doblank
JIKA kisah dari dunia dangdut semakin seru, bukan lantaran ada yang keliru. Tapi, lantaran dunia dangdut sangat berpotensi mendongengkan kisah haru. Buktinya, bisa rela tinggal di gubuk derita dan makan pun ikhlas meski hanya sepiring untuk berdua.
Makanya, pejabat di sebuah daerah, ikhlas melakukan tindakan yang dianggap oleh masyarakat sebagai tindakan yang salah kaprah. Sebab, saat dia terpesona oleh goyang dan cantiknya seorang penyanyi dangdut bernama Maria Eva, jadi sanggup melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Padahal, sebelumnya, hubungan dengan sang isteri terbilang mesra. Tapi setelah nama Maria Eva merasuk ke jiwanya, menganggap sang isteri tak ada apa apanya.
Hanya, dari sang pejabat yang berasal dari sebuah daerah di Sulawesi, tak ada kabar mengalirkan dana selain melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Sepertinya, dalam kasusnya yang diungkap bukan kasus korupsi, tapi kasus pribadi yang karena mendadak cinta kepada penyanyi dangdut, sang isteri yang selama ini menemani dalam suka dan duka, dianggap seperti boneka yang bisa disayang sekaligus bisa dibuang kapan dan dimana saja
Padahal, goyang dangdut yang memang sangat indah tidak mengisyaratkan agar seorang pria yang punya jabatan bisa dengan mudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Padahal juga, yang bergoyang dangdut, tak harus menciptakan kisah yang bertutur tentang kudeta asmara.
Jika langkah Maria Eva di dunia dangdut menghasilkan berita bertema kekerasan dalam rumah tangga, lain halnya dengan kisah yang digulirkan oleh penyanyi dangdut berinisial RF alias Ria Fitria. Konon, Akil Mochtar mengalirkan dana ke rekeningnya, dan dana yang dialirkan oleh Akil Mochtar tak hanya ke rekening penyanyi dangdut yang tingkat popularitasnya belum gebyar. Tapi, juga mengalir ke rekaning penyanyi dangdut yang popularitasnya membuat siapapun yang ingin memintanya menyanyi harus sanggup bayar.
Iis Dahlia dan Evie Tamala adalah penyanyi dangdut berkategori Diva. Honor manggungnya, tentu saja bernilai puluhan juta. Hanya, keduanya disebut sebut sebagai pemilik rekening yang kecipratan dana dari Akil Mochtar. Hal yang dirilis KPK, tentu saja dibantah oleh pengacara Akil Mochtar. Iis Dahlia pun mengatakan, uang yang mengalir ke rekeningnya adalah honor untuk dirinya yang menyanyi di berbagai panggung Pilkada.
Siapakah yang benar? Tak perlu diperdebatkan. Sebab, yang bisa menuntaskan masalah ini hanya KPK. Hanya, kabar dana yang mengalir ke rekening penyanyi dangdut sudah merebak, dan semisal masyarakat ikut menebak nebak, jawabannya tetap harus obyektif. Bukan mentang mentang boleh menebak tapi jawabannya asal ngejeblak.
Timbang keliru dan akhirnya merugikan pihak tertentu yang belum tentu bersalah, cukup mencatat adanya aliran dana yang mengalir ke penyanyi dangdut. Selebihnya, biarlah menunggu hasil kerja KPK.
0 komentar:
Posting Komentar