CINTAKU JANGAN DIBELAH DUA
oleh : Oesman Doank
DUA BELAS
oleh : Oesman Doank
DUA BELAS
WAKTU Jali merasa kehabisan akal, tapi tetap ingin selamat dari godaan terindah, yang kemudian terpikir sama JALI bagaimana caranya segera menghindar tanpa menyinggung Mira yang oleh Jali dipanggil nyonya. Kalau waktu di rumahnya bisa selamat karena mendadak perutnya mules dan die nggak bisa nahan kentut, tiba tiba saja Jali mengeluarkan suara kencang, seolah olah dia sedang bicara dengan seseorang
" Eh bang Jupri. Pupuknya langsung bawa dan taruh di sini aja"
Karena akting Jali meyakinkan, sang nyonya cantik alias Mira yang merasa aman untuk mendekati Jali, tersentak kaget. Dia pun lantas mengalihkan perhatian dengan menoleh ke arah yang dilihat Jali. Saat itulah, Jali bergegas menyelamatkan diri, ke luar dari kantor kembangnya yang lebarnya cuma berukuran satu setengah meter. Tanpa menyentuh tubuh Mira yang perhatiannya sudah terganggu.
Begitu melihat ke pintu masuk kios kembang tak ada orang, Mira tercengang dan dia kelihatan kesal karena merasa diperdaya. Dan, makin kesal saat menoleh ke arah semula, Mira sudah tak melihat Jali lagi.
"Kemana dia?" Tanya Mira dengan suara bergumam, dan Mira terbelalak saat melihat sosok laki laki berjalan kencang, meninggalkan areal kios kembang.
"Huuuh... si tukang kembang ini sok jual mahal amat, sih? Boro boro mau ngegangguin, dirayu aja malah milih minggat. Apa dia nggak tau kalau aku mau memberi nikmat"
Meski begitu, usai menggerutu Mira berteriak, memanggil Jali.
" Bang... Abaaaang... kembangnya kok ditinggal"
Mira yang kesal tak berminat mengejar, karena percuma hal itu dia lakukan, mengingat sosok Jali sudah semakin menjauh dan tak mungkin ia bisa mengejar meski dengan berlari.
"Di zaman kayak gini, kok malah ada yaa cowok yang malah nampik didekatin sama cewek cantik. Padahal, kebanyakan cowok, aku nggak godain aja maunya malah terus menerus menggoda, dan kalau dilayani, dikasih yang atas mau yang bawah. Huuuuuuh... Untung dia cowok ganteng. Kalau nggak....aku acak acak nii kiosnya," Mira yang gagal dengan misinya, sembari melangkah ke mobilnya menumpahkan kesal pada Jali, yang sosoknya sudah tak kelihatan lagi.
Sesampai di trotoar tepi jalan, Mira tak segera masuk ke mobilnya. Sejenak, dia seperti ingin memastikan dan berharap bisa melihat sosok Jali. Jika nampak dan memungkinkan dia akan mengejarnya dengan mobil. Hanya, Mira tak melihat peluang untuk melakukan hal itu.
Mira yang merasa terlanjur datang untuk sengaja bertemu dengan Jali, tadinya kepingin menunggu sampai Jali kembali ke kiosnya, karena bagaimana pun tidak mungkin ditinggalkan dengan begitu saja. Bukankah jika sudah tidak operasi, gubuk dari bilik bambu beratap rumbia, harus kembali dirapikan dan tidak boleh dibiarkan terbuka dengan begitu saja.
Hanya, Mira akhirnya memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu. Mira berjanji jika ada waktu luang dia akan kembali menemui Jali.
Bersambung.......
0 komentar:
Posting Komentar