"Waduuuh...
anakmu pintar sekali yaa, jeng ?" Ujar Bu KALEM, yg begitu
ketemu bu BRENGOS, langsung memuji anak lelakinya yang berusia 8
tahun.
TENTU saja bu BRENGOS membiarkan hidungnya yang mendadak bisa jadi kembang kempis
"Masa' sih, jeng. Kayaknya biasa biasa aja, deh," sahut Bu BRENGOS, yg berpura pura tidak geer.
"Lhooo.. saya sudah membuktikannya, kok " Tandas bu KALEM
"Oh yaa?" Sambut bu BRONGOS. " Pantes anak saya sering pamit mau ke rumah ibu, untuk ngajarin si LUNAK, putera ibu yang lemah di bidang matematika"
" Itu sebabnya saya sampaikan hal ini, jeng. Jika tidak malah saya jadi gak enak"
"Nggak usah merasa nggak enak, lah, bu"
"Gimana mau enak, jeng," tukas Bu Kalem. "Tiap datang, si Bandel selalu bilang, jangan bilang kalau aku minta diajarin, yaa. Malah, tadi, saya minta tolong ke warung buat beli gula, sampai saat ini, anak Jeng Brongos yang janji akan cepat kembali, belum juga datang ke rumah saya"
"Ja... jadi... anak saya tidak balik dan gulanya juga belum dibawa?"
"Kembaliannya juga jadi nggak jelas, Jeng," sergah bu KALEM.
TENTU saja bu BRENGOS membiarkan hidungnya yang mendadak bisa jadi kembang kempis
"Masa' sih, jeng. Kayaknya biasa biasa aja, deh," sahut Bu BRENGOS, yg berpura pura tidak geer.
"Lhooo.. saya sudah membuktikannya, kok " Tandas bu KALEM
"Oh yaa?" Sambut bu BRONGOS. " Pantes anak saya sering pamit mau ke rumah ibu, untuk ngajarin si LUNAK, putera ibu yang lemah di bidang matematika"
" Itu sebabnya saya sampaikan hal ini, jeng. Jika tidak malah saya jadi gak enak"
"Nggak usah merasa nggak enak, lah, bu"
"Gimana mau enak, jeng," tukas Bu Kalem. "Tiap datang, si Bandel selalu bilang, jangan bilang kalau aku minta diajarin, yaa. Malah, tadi, saya minta tolong ke warung buat beli gula, sampai saat ini, anak Jeng Brongos yang janji akan cepat kembali, belum juga datang ke rumah saya"
"Ja... jadi... anak saya tidak balik dan gulanya juga belum dibawa?"
"Kembaliannya juga jadi nggak jelas, Jeng," sergah bu KALEM.
0 komentar:
Posting Komentar