oleh : Oesman Doank
MANUSIA adalah kita, saya dan anda, pembaca tercinta.
Kadang atau malah sering, berpraduga terhadap orang lain. Padahal, berpraduga tak dibolehkan kecuali untuk mengantisipasi agar hal buruk tidak terjadi. Misalnya, jangan jangan kalau saya tidak pakai helm saat bersepeda motor, kepala saya jadi luka ketika terjatuh. Nah, ini yang positif karena mendorong kita untuk memakai helm, berlalu lintas dengan baik dan tertib, tidak ugal ugalan di jalan dan tidak menelpon atau menerima telpon saat sedang bersepeda motor.
Kalau mengatakan, jangan jangan..... mobil mewah yang baru diambil dari sebuah dealer dibeli dari uang hasil korupsi.
Wah, jangan deh sampai mengatakan hal itu untuk tetangga atau kerabat yang baru saja berhasil membawa pulang sebuah mobil mewah ke rumahnya. Sebab, kalau dia nggak korupsi, jadinya fitnah Terlebih, bisa saja kemampuan membeli mobil karena dia baru saja dapat komisi dari proyek besar yang tanpa KKN. Atau, baru saja dapat warisan tanah ribuan meter yang karena harganya mahal lalu ia jual semua tanah warisan yang dimilikinya.
Tapi, kalau bilang mobil mewah disita oleh KPK dari mister geblek karena dibeli dari uang hasil korupsi, yang kemudian di money laundry-kan, yaa sah sah saja. Soalnya, secara resmi KPK telah merilis tindakan mereka yang berhasil menyita mobil mewah dari orang orang yang berani beraninya memainkan sapi untuk kekayaan pribadi.
Jangan jangan..... Dia sering tidak pulang karena harus berbagi malam dengan para isteri muda.
Wah... ini juga gaswat, bro. Jangan berpraduga sejauh itu. Sebab, siapa tahu dia sedang dinas ke luar kota dan harus memakan waktu berhari hari, karena kantornya memang menugaskan sekian lama untuk menyelesaikan tugas.
Tapi, kalau ada berita tentang Eyang Subur yang punya isteri delapan, itu bukan praduga. Sebab, di media cetak maupun elektronik, kabar soal eyang Subur dan isterinya yang delapa orang memang sempat merebak. Yang membicarakan hal ini saat ngobrol di warung kopi, sah sah saja. Sebab, sudah jadi berita. Hanya, timbang ngomongin masalah orang lain, kan lebih baik kita introspeksi ke diri sendiri aja.
Kemendikbud juga harus introspeksi diri. Malah, harus mengevaluasi kinerjanya secara komprehensip, sebab, Ujian Nasional tahun 2013 yang planningnya dilaksanakan secara serempak, malah berubah menjadi tidak serempak. Selain bikin guru dan murid pada stress, juga bikin malu dunia pendidikan Indonesia
Mengapa? Lantaran sistem UN bersikokoh untuk tetap dilaksanakan, tapi dalam pelaksanaan malah brejul amburadul.
Saya yang nggak ikut ujian saja stress.
Apalagi rakyat se Indonesia, yang uang pajaknya digunakan untuk membiayai operasional kemendikbud.
Jadi.... mari kita hindari hasrat berpraduga yang kerap diawali dengan kalimat jangan jangan..... dengan hal negatif.
Kecuali, memang suka dengan lagu yang dibawakan oleh si ratu dangdut
JANGAN JANGAN SUDAH ADA ISTERINYA
NGAKUNYA SIH DIA MASIH PERJAKA
JANGAN JANGAN....AAAH
Lanjutan lagu ini, pasti anda sudah hafal
MANUSIA adalah kita, saya dan anda, pembaca tercinta.
Kadang atau malah sering, berpraduga terhadap orang lain. Padahal, berpraduga tak dibolehkan kecuali untuk mengantisipasi agar hal buruk tidak terjadi. Misalnya, jangan jangan kalau saya tidak pakai helm saat bersepeda motor, kepala saya jadi luka ketika terjatuh. Nah, ini yang positif karena mendorong kita untuk memakai helm, berlalu lintas dengan baik dan tertib, tidak ugal ugalan di jalan dan tidak menelpon atau menerima telpon saat sedang bersepeda motor.
Kalau mengatakan, jangan jangan..... mobil mewah yang baru diambil dari sebuah dealer dibeli dari uang hasil korupsi.
Wah, jangan deh sampai mengatakan hal itu untuk tetangga atau kerabat yang baru saja berhasil membawa pulang sebuah mobil mewah ke rumahnya. Sebab, kalau dia nggak korupsi, jadinya fitnah Terlebih, bisa saja kemampuan membeli mobil karena dia baru saja dapat komisi dari proyek besar yang tanpa KKN. Atau, baru saja dapat warisan tanah ribuan meter yang karena harganya mahal lalu ia jual semua tanah warisan yang dimilikinya.
Tapi, kalau bilang mobil mewah disita oleh KPK dari mister geblek karena dibeli dari uang hasil korupsi, yang kemudian di money laundry-kan, yaa sah sah saja. Soalnya, secara resmi KPK telah merilis tindakan mereka yang berhasil menyita mobil mewah dari orang orang yang berani beraninya memainkan sapi untuk kekayaan pribadi.
Jangan jangan..... Dia sering tidak pulang karena harus berbagi malam dengan para isteri muda.
Wah... ini juga gaswat, bro. Jangan berpraduga sejauh itu. Sebab, siapa tahu dia sedang dinas ke luar kota dan harus memakan waktu berhari hari, karena kantornya memang menugaskan sekian lama untuk menyelesaikan tugas.
Tapi, kalau ada berita tentang Eyang Subur yang punya isteri delapan, itu bukan praduga. Sebab, di media cetak maupun elektronik, kabar soal eyang Subur dan isterinya yang delapa orang memang sempat merebak. Yang membicarakan hal ini saat ngobrol di warung kopi, sah sah saja. Sebab, sudah jadi berita. Hanya, timbang ngomongin masalah orang lain, kan lebih baik kita introspeksi ke diri sendiri aja.
Kemendikbud juga harus introspeksi diri. Malah, harus mengevaluasi kinerjanya secara komprehensip, sebab, Ujian Nasional tahun 2013 yang planningnya dilaksanakan secara serempak, malah berubah menjadi tidak serempak. Selain bikin guru dan murid pada stress, juga bikin malu dunia pendidikan Indonesia
Mengapa? Lantaran sistem UN bersikokoh untuk tetap dilaksanakan, tapi dalam pelaksanaan malah brejul amburadul.
Saya yang nggak ikut ujian saja stress.
Apalagi rakyat se Indonesia, yang uang pajaknya digunakan untuk membiayai operasional kemendikbud.
Jadi.... mari kita hindari hasrat berpraduga yang kerap diawali dengan kalimat jangan jangan..... dengan hal negatif.
Kecuali, memang suka dengan lagu yang dibawakan oleh si ratu dangdut
JANGAN JANGAN SUDAH ADA ISTERINYA
NGAKUNYA SIH DIA MASIH PERJAKA
JANGAN JANGAN....AAAH
Lanjutan lagu ini, pasti anda sudah hafal
0 komentar:
Posting Komentar