oleh: oesman doank
Mengapa sinar rembulan begitu teRANG
Mengapa sinar rembulan begitu teRANG
Sedang
listrik malah lebih sering reDUP
Mengapa
tak memakai obat terlaRANG
Bukankah
narkoba bikin hidup lebih hiDUP
Duh..
nak.. kadang, mentari pun reDUP
Saat
gelap, siapapun rindu teRANG
Bukan
narkoba yang bikin hidup lebih hidup
Ekstasy
dan morfin pun sangat dilaRANG
Aku
memang pernah nikmati rujak juHI
Tapi
terlanjur lebih suka rujak seRUT
Mengapa
narkoba harus terus kujauHI
Padahal
teman berharap aku ikut laRUT
Nak..jika
pegal kau boleh diuRUT
Tapi
jika cerdas mesti kreaTIF
Tuk
obat terlarang tuk guna kau laRUT
Karena
remaja lebih hebat jika produkTIF
Ayah…
aku dengar saat pembelajaRAN
Aku
paham dan ingin melaksanaKAN
Hanya,
saat ilmu dan usia berkejaRAN
Manakah
yang kupiih dan kuutamaKAN
Nak…tawon
memang mendeNGUNG
Tapi
suara pesawat jauh lebih biSING
Nak…
buat apa kamu harus biNGUNG
Hidup
yang indah jangan dibkin puSING
Ayah…namaku
bukan Robert bukan PaUL
Meski
namuku Komeng, asli anak IndoneSIA
Kata
rekanku anak muda harus jadi anak gaUL
Layakkah
jika ajakan mereka malah kusia SIA
Nak….
Iman, memang bisa turun bisa naIK
Saat
iman turun jangan merasa terkaPAR
Jika
kamu paham arti konkrit ajakan baIK
Saat
ditawari narkoba bergegaslah istighfAR
Ayah…
kalau kesalahan bisa diperbaiKI
Bukankah
akan terhapus jika bertoBAT
Kalau
aku tolak mereka pasti dengKI
Lagian
nggak enak kecewain soBAT
Nak…
sobat sekalipun kau patut menoLAK
Kalau
obat menyehatan ayah siap beliKAN
Memang
di usiamu, hasrat mencoba bergejoLAK
Bedakanlah
mana keburukan mana kebaiKAN
Duhai
ayah, manakala diterkam bimBANG
Aku
kesulitan memilah dan memiLIH
Padahal
mereka mengajakku terBANG
Sulit
rasanya menolak jika tak punya daLIH
Di
usiamu, memang suka meraba raBA
Keinginan
mencoba kerap bergeloRA
Jika
kau memilih untuk tidak mencoBA
Di
masa depan kau bebas dari sengsaRA
0 komentar:
Posting Komentar